Search

Content

Teka Teki Misteri

Cerita 1:  

Namaku Leo, aku adalah seorang penggemar cerita horor. Aku adalah anggota klub misteri di sekolahku. Klub ini menarik hanya saja peminatnya sangat kurang, aku selalu menghabiskan waktu ku dengan membaca cerita horor di bangunan tua terbengkalai di belakang sekolah sendirian. Betapa senangnya hatiku saat mengetahui ada 3 orang siswa baru yang memasuki klub misteri ini. Suatu hari, aku memutuskan untuk menguji nyali 3 orang adik kelasku yang baru memasuki klub misteri ini. Tidak seperti uji nyali yang biasa disiarkan di televisi, uji nyali versi kami ini hanya bercerita horor sambil membawa sebatang lilin yang menyala, dan setelah kami selesai bercerita kami akan memadamkan api dari lilin tersebut satu persatu. Konon saat semua lilin padam akan muncul sosok misterius yang mengerikan, mendebarkan bukan? Hari kamis malam kami berkumpul di bangunan tua di belakang sekolah, setelah semua berkumpul, lilin dinyalakan dengan sebatang korek api, dan kami pun mulai bercerita. Kami semua menceritakan cerita-cerita yang berdasarkan kisah nyata agar suasana semakin mencekam. Ada yang bercerita tentang seorang arwah suster gila yang meneror pasien di rumah sakit, ada yang bercerita tentang seorang psikopat bersenjatakan kapak yang meneror satu keluarga, ada juga yang menceritakan kejadian tentang kematian seorang kakak kelas yang pernah terjadi di tempat ini, aku sendiri bercerita tentang sekelompok pemuda yang diteror oleh sosok misterius setelah mencoba untuk menguji nyali mereka. Saat aku hendak mematikan lilin, seorang penjaga sekolah memasuki gudang tua tempat kami berkumpul, kami sangat terkejut karena ia membuka pintu dengan keras. "Hei sedang apa kalian bertiga disini!? ini sudah malam tahu! bahkan sudah lewat tengah malam!" teriak si penjaga sekolah. Tanpa pikir panjang kami pun langsung kabur sebelum masalah menjadi semakin rumit. Yah, ternyata sosok mengerikan yang muncul itu adalah seorang penjaga sekolah, tapi hal itu cukup mendebarkan bukan? .


Cerita 2: 

Akhir-akhir ini aku mendapati bahwa anakku memiliki kemampuan aneh. Ia memiliki kebiasaan mengacungkan jarinya pada wajah seseorang sewaktu-waktu. Suamiku dan aku menyadari bahwa, jika anakku mengacungkan jarinya pada wajah seseorang seperti itu, berarti orang tersebut akan meninggal tiga hari kemudian. Tahun lalu ia mengacungkan jarinya pada kakeknya, dan pada tiga hari kemudian kakeknya meninggal karena serangan jantung. Beberapa bulan yang lalu, dia mengacungkan jarinya pada aktris terkenal yang ada di majalah. Tiga hari kemudian aktris tersebut meninggal dalam kecelakaan mobil. Hari ini, ketika aku akan menyalakan televisi, anakku mengacungkan jarinya tepat kearah layar. Ketika kunyalakan televisinya, terlihat di layar bahwa Presiden sedang menyampaikan pidatonya. Aku tidak percaya bahwa Presiden akan meninggal pada tiga hari kedepan, tetapi prediksi anakku memang tidak pernah meleset.

Cerita 3:

 Pada suatu malam aku diajak oleh kedua temanku untuk berburu hantu di sebuah rumah tua dimana dulunya pernah terjadi pembunuhan. “Aku dengar si pembunuh menjagal orang-orang ini” kata salah satu temanku. “Pasti arwah mereka benar-benar marah”
“Ya, aku dengar ini adalah pembantaian massal” sahut temanku yang lain. “Rupanya, si pembunuh mencongkel mata sang suami dan membacok sang istri dengan pisau yang besar. Kemudian dia mencekik anak-anaknya hingga tewas.”. “Apakah kalian benar-benar serius?” tanyaku, “atau kalian hanya menakut-nakutiku saja? Kalian tau betapa takutnya aku terhadap hantu.” 
Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan karena di dalam sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu senter. Kami menelusuri ruang tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang bawah tanah dimana pembunuhan keji tersebut terjadi. Kami masih bisa melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok. Tempat ini memang benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun kejanggalan atau sesuatu yang aneh. Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku bertanya kepada temanku.
“Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?”
“Aku tidak”
“Aku juga tidak”
“Akku tidak melihat apapun” 
Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.

Cerita 4:

Aku dan isteriku menghabiskan liburan panjang kami untuk berlibur ke Inggris. Suatu perjalanan panjang yang harus kami tempuh dari New York untuk menuju ke London. Kami menginap di suatu hotel di pinggiran kota untuk melepas lelah usai perjalanan. Pada malam harinya di saat kami tidur,kami terbangun oleh suara bising dari luar. Aku melihat ke luar jendela dan mendapati bahwa banyak polisi diluar sana. Mereka berteriak kepadaku bahwa telah terjadi sebuah perampokan dan pembunuhan pada lantai dua. Aku menginap di lantai tiga, dan melihat polisi telah memblokade lift dan tangga. Si pembunuh terjebak dan tidak akan bisa turun ataupun naik ke lantai atas, jadi kami tidak berada dalam bahaya. Aku dan istriku akan kembali tidur. Aku berharap polisi dapat menangkap pembunuh tersebut.

Cerita 5:

 Pada suatu malam isteriku diserang oleh seoarang perampok ketika aku sedang dalam perjalanan pulang sehabis lelah bekerja. Isteriku menusuk perampok tersebut dengan pisau yang sedang dibawanya dan membunuhnya. Setelah menyelidiki kasus penusukan tersebut, Polisi menyatakan bahwa itu adalah perlindungan diri yang dilakukan oleh wanita tersebut. Ketika aku akan menjemputnya dari kantor polisi, dia mengatakan, “Ketika aku mendengar bel pintu kupikir itu adalah kamu, tetapi ternyata adalah perampok bertopeng yang langsung masuk segera setelah aku membuka pintu!” sambil memeluknya dengan erat, aku mengatakan “Kau pasti sangat ketakutan, paling tidak sekarang kau aman.”


Cerita 6:

Aku sangat ketakutan semalam, setelah aku membaca cerita yang sangat menakutkan pada suatu website. Yang lebih parah lagi aku sendirian di rumah karena orang tuaku pergi ke luar kota. Jadi, Aku menyalakan lampu di kamarku dan pada seluruh koridor yang menuntunku menuju kamar mandi, itu membuatku merasa lebih baik. Satu-satunya hal yang menakutkanku adalah ketika aku selesai mandi dan kembali. Aku menyalakan lampu kamarku, dan pada saat bersamaan seekor kucing melompat ke atap rumahku dan membuat suara gaduh di dekat jendela kamarku. Hal itu membuatku terkaget-kaget...

Cerita 7:
Beberapa hari yang lalu pacarku mengirimkanku e-mail dengan sebuah video sebagai lampirannya. Ketika ku tonton video tersebut, aku dibuat takut. Video tersebut menayangkan bagaimana pacarku melakukan bunuh diri, diawali dengan dia mengikatkan tali di sekitar lehernya dan melompat dari kursi. Mengapa pacarku mengirim sesuatu yang aneh seperti itu?? Upacara pemakamannya diselenggarakan besok, tetapi karena alasan tertentu aku tidak mau hadir, tapi aku sangat menyesali kepergiannya

Cerita 8:

Aku telah bebas dari penjara minggu lalu. Sebelumnya, aku telah membunuh empat orang, dan aku juga telah menyesali peerbuatanku. Alasan mereka membebaskanku adalah karena mereka mengatakan bahwa aku telah sembuh. Ayah dan Ibuku tidak bekerja, mereka menghabiskan waktunya duduk di ruang keluarga di rumah. Kakak perempuanku berdiam diri di kamarnya sambil mendengarkan radio. Dia sudah berhenti kuliah. Sebelum aku masuk penjara, aku selalu bermain bersama adik laki-lakiku setiap waktu. Sekarang ia hanya tidur di depan televise. Tak seorangpun dalam keluargaku bicara kepadaku lagi. Aku merasa kesepian. Aku harus membuat makanan sendiri dan mulai mencari pekerjaan.

Cerita 9:

Belajar untuk menjadi seorang dokter benar-benar memerlukan kerja keras, tetapi aku mendapatkan nilai sempurna pada tes otopsi pada hari Jum’at lalu. Tetapi semua itu berkat bantuan dari teman sekamar saya. Aku berharap dapat berterimakasih kepadanya, tetapi dia sudah tidak bersama kami lagi. RIP Jacob.

Cerita 10:

Pada akhir perang di Irak, seorang tentara Amerika menelpon kedua orang tuanya di kampung halamannya. “Hai Ayah dan Ibu” kata tentara tersebut. “Mereka akan mengirimku pulang dalam beberapa hari. Ketika aku pulang, maukan kalian mengurusku hanya untuk beberapa saat saja?”
Orang tuanya merasa sangat senang mendengar berita bahwa anaknya akan pulang ke rumah. “Tentu saja!” balas ayahnya. “Kau bisa tinggal bersama kami selama yang kamu mau”. Lalu anaknya berkata “Salah satu temanku tidak memiliki tempat tinggal untuk dituju, dan apakah Ayah dan Ibu keberatan jika ia ikut tinggal bersama kita sebentar saja?”. “Tidak apa, temanmu selalu kami sambut dengan baik untuk tinggal di rumah” kata Ibunya. “Tetapi ada yang harus kalian ketahui” kata anaknya. “Temanku itu habis menginjak lading ranjau saat kami berperang. Dia kehilangan kedua tangan dan kakinya.” 
Setelah berdiam cukup lama Ibunya mengatakan “Baiklah, tidak apa-apa jika hanya beberapa hari, tetapi sangat merepotkan untuk mengurus orang cacat. Itu akan menjadi beban bagi kami. Mungkin akan lebih baik jika kau dapat menemukan rumah sakit untuk sekumpulan veteran perang.” Mendengar hal tersebut, tanpa basa-basi si anak langsung menutup telponnya. 
Keesokan harinya, orang tuanya mendapat telepon dari komandan pasukan anaknya. Dengan sangat menyesal ia mengatakan bahwa anaknya bunuh diri. Mendengar kabar tersebut, orang tuanya kecewa. Beberapa hari kemudian, mayat anaknya dipulangkan ke Amerika menuju rumah orang tuanya. Ketika orang tua anak tersebut membuka peti matinya, mereka langsung menjadi sangat sedih dan menangis tersedu-sedu.

Cerita 11:

Seorang gadis bernama Lily bercerita kepada teman-temannya kalau dia memiliki rahasia gelap yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun. Orang tuanya telah dibunuh ketika ia berusia 15 tahun. Ia mengatakan bahwa kakak laki-lakinya menggila dan dan menusuk Ayah dan Ibunya hingga tewas.
Teman-temannya terkejut mendengar cerita menyedihkan dari Lily tersebut. “Aku turut prihatin mendengarnya” kata salah satu temannya. “Lalu apa yang terjadi pada kakakmu?”
“Dia langsung dibekuk polisi” kata Lily. “Setelah melalui persidangan, pada akhirnya kakakku dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan akan segera di eksekusi mati. Kau tidak akan percaya betapa sulitnya itu. Aku menjalani hidup dengan penuh kesedihan. Aku tidak bisa makan dan tidur, dan segera ingin melupakan kenanganku yang kelam tersebut. Hingga pada akhirnya aku mengalami depresi berat yang benar-benar membuatku gila , bahkan amnesia yang memerlukan waktuku bertahun-tahun untuk pulih dan bisa menjalani hidup serti biasa lagi”
“Apakah kamu pernah menceritakan kisah ini pada orang lain sebelumnya?” Tanya temannya. “Tidak pernah” sahut Lily. “Aku mulai bertanya-tanya, tapi hal tersebut tidak pernah terjawab. Saat aku menemui kakakku sebelum eksekusi matinya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia tidak pernah menjelaskan mengapa dia membunuh Ayah dan Ibu kita. Dia hanya memandangku dengan senyuman ketika eksekusi matinya dimulai.”
“Mungkin ada cara untukmu bisa mengetahui semua itu” kata salah satu temannya. “Terserah padamu untuk mengikutinya atau tidak, tapi aku kenal dengan seorang peramal . Dia bisa berkomunikasi dengan arwah, dan mungkin bisa membantumumencari jawaban tersebut.”
Beberapa hari kemudian, Lily memutuskan untuk menemui sang peramal yang disarankan oleh temannya itu, dan berkonsultasi mengenai masa lalunya. Sang peramal mematikan lampunya, menyalakan lilin dan duduk dikursinya sambil menundukkan kepalanya, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.
“Sekarang tanyakan padaku apapun yang kau inginkan” bisik sang peramal. Lily lantas menanyakan “Apa yang membuat kakakku kehilangan akalnya?.” Dengan suara lirih sang peramal menjawab “Sebenarnya kakak laki-lakimu itu tidak pernah gila. Dia sepenuhnya sadar.”
“Lantas apa yang menyebabkan kakakku membunuh kedua orang tuaku?” Tanya Lily. “Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu orang.” Jawab sang peramal. TIba-tiba Lily menyadari semua itu. Dia lalu meneteskan air mata dan mulai menangis tersedu-sedu.

Cerita 12:

Aku hidup di Osaka, Jepang dan sering menggunakan kereta bawah tanah untuk pergi bekerja pada pagi hari. Pada suatu hari, ketika aku sedang menunggu kereta, aku memperhatikan seorang pengemis berdiri pada sudut stasiun, bergumam pada dirinya sendiri ketika orang-orang melintas di depannya. Dia menggenggam sebuah mangkok sambil mengharap belas kasihan orang lain.
Seorang wanita gendut melintas didepannya dan dengan jelas bisa kudengar pengemis itu mengatakan “Babi.”
Wow, aku berpikir pada diriku sendiri. Pengemis ini mengejek orang dan masih mengharap belas kasihan dari mereka?.
Kemudian seorang karyawan berbaju rapi melintas didepannya, dan pengemis itu mengatakan “Manusia.”
Manusia? Aku tidak bisa membantahnya, jelas-jelas dia adalah manusia.
Keesokan harinya, aku tiba di stasiun lebih awal, dan memutuskan untuk berdiri didekat pengemis itu, dan mendengarkan gumaman anehnya. Lalu seorang pria kurus berjalan didepannya dan pengemis itu berkata “Sapi”
Sapi? Pikirku. Orang ini terlalu kurus untuk disebut sapi. Dia lebih terlihat seperti ayam bagiku.
Beberapa menit kemudian, seorang pria gendut melintas dan pengemis mengatakan, “Kentang”
Kentang? Aku mengira dia akan memanggil orang-orang gendut “Babi”
Pada hari itu, saat bekerja, aku tidak dapat berhenti memikirkan tentang pengemis itu dan kata-katanya yang membingungkan. Mungkin dia memiliki kemampuan aneh, pikirku. Aku menyelidiki tentang pengemis itu berkali-kali, saya sering mendengar dia memanggil orang-orang dengan “Ikan” atau “Kambing” atau “Jagung” atau “Tomat”.
Suatu hari rasa ingin tauku sudah tidak tertahankan lagi, dan aku memutuskan untuk menanyakan langsung padanya. Aku mencoba untuk melintas didepannya, dia melihat ke arahku dan mengatakan “Roti.” Aku meberikan recehan pada mangkuknya dan menanyakannya apakah ia memiliki semacam kemampuan fisik.
Pengemis itu tersenyum dan mengatakan, “Ya, memang. Aku memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang terakhir orang makan ketika mereka melintas didepanku” Aku tertawa karena aku menyadari bahwa ia benar. Dia mengatakan “Roti”. Hal terakhir yang aku makan saat sarapan sebelum aku berangkat kerja hari ini. Setelah itu pergi dan berhenti untuk mengamatinya lagi.

Cerita 13:

Malam ini sedang hujan deras sekali. Ketika kami sampai pada suatu tempat, aku menghentikan mobilku di depan sebuah terowongan. Temanku dan aku pernah mendengar rumor dan legenda bahwa terowongan ini berhantu. Mereka mengatakan ketika mengendarai mobil dan melintasi terowongan ini pada malam hari, hal yang aneh akan terjadi. Kami kemari untuk mengetes keberanian kami dan memastikan bahwa rumor tersebut benar. Terowongan ini letakknya sangat terpencil dan tidak banyak kendaraan yang melintas. Suasana angker dan menyeramkan langsung kami rasakan begitu memasuki terowongan ini. Aku menjalankan mobil dengan pelan, berharap sesuatu yang aneh benar-benar terjadi, tetapi ketika kita mencapai ujung terowongan kami tidak melihat sesuatu apapun yang mengerikan. Aku dan temanku kecewa. “Ayo kita melintas lagi,” kataku. Teman-temanku setuju dan aku memutar mobilku saat diujung terowongan. Sekali lagi, kita tidak mengalami hal yang aneh. Aku memutar mobilku di dalam terowongan beberapa kali setiap kali kami hendak mencapai ujung. Setelah empat atau lima putaran, salah satu temanku berkata, “Lebih baik kita pulang saja teman-teman.” Kupikir dia benar, lama-kelamaan kami menjadi bosan, dan suara hujan yang turun ke atap mobil kami semakin lama semakin mengganggu kami.
Akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara temanku tersebut. Tepat sebelum kami keluar terowongan, kuhentikan mobilku dan melihat kebelakang. Aku menyadari bahwa salah satu temanku tersebut menggigil dan terlihat ketakutan. Teman-temanku yang lain menatapnya dan bertanya “Apa yang salah denganmu? Apakah kamu melihat sesuatu?” Lalu ia berkata “Apa kamu tidak mendengarnya?” “Mendengar apa?” kataku. Setelah terdiam cukup lama, ia mengatakan “Hujan, suara hujan….”
Cerita 14:

Pada suatu hari ketika aku berumur 6 tahun, adik perempuanku tidak pernah berhenti menangis, dan itu sangat menggangguku. Jadi aku bunuh adikku dan melempar mayatnya kedalam sumur tua yang sudah tidak ada airnya. Keesokan harinya ketika aku menengok ke dalam sumur tersebut, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 12 tahun. Aku sedang berdebat dengan teman baikku mengenai masalah yang sepele. Dia membuatku marah, jadi kubunuh saja dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur tua itu. Keesokan harinya, ketika aku memeriksa sumur tersebut, mayatnya menghilang
Ketika aku berumur 17 tahun, pacarku hamil. Dan aku tidak ingin menjadi seorang ayah, jadi kubunah dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 25 tahun, aku bekerja pada sebuah kantor dan boss ku sangat kasar terhadapku. Aku sudah tidak tahan lagi, jadi kubunuh dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur.. keesokan harinya, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 34 tahun, Ibuku sakit dan berbaring di tempat tidur sepanjang waktu. Aku tidak mau mengurusnya, jadi kubunuh Ibuku dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya masih berada disana. Aku selalu memeriksa ke dalam sumur itu setiap hari tetapi mayat ibuku tidak pernah menghilang.

Cerita 15: 

Aku benar-benar merindukan kakak perempuanku. Aku berumur 8 tahun dan kakakku 12 tahun. Aku hidup dalam keluarga yang sangat miskin, aku dan kakakku selalu mengenakan baju yang sama setiap harinya dan teman-teman sekolah kami selalu mengejek kami setiap waktu. Tahun lalu kakakku melarikan diri dari rumah. Walaupun kami selalu berbagi tempat tidur, dia tidak pernah mengatakan padaku bahwa ia akan melarikan diri. Jika aku mengetahuinya, aku mungkin akan memintanya untuk membawaku pergi bersamanya. Ketika ku bangun pada pagi harinya, ibuku mengatakan padaku bahwa kakakku menghilang. Orang tuaku telah mencarinya dimanapun namun tidak berhasil ditemukan.
Tidak lama setelah itu, Ibuku mengatakan padaku bahwa ia menang lotre. Ayahku mengatakan bahwa ia menemukan tiket itu di tempat pembuangan sampah. Ketika aku melihat semua uang yang ada di dalam koper, aku berpikir bahwa semua masalah kemiskinan yang kami hadapi akan berakhir. Ternyata aku salah, orang tuaku sesegera mungkin pergi ke pasar swalayan, Ayahku membeli mobil baru dan sebuah televise yang besar. Ibuku membeli pakaian baru dan banyak perhiasan. Akan tetapi mereka tidak membelikan aku apapun.
“Apa yang terjadi ketika semua uang habis?” tanyaku kepada mereka.
“Tidak perlu cemas,” sahut Ibuku. “Kami masih memilikimu.
Aku rasa mereka benar-benar masih menyayangiku bukan?

Cerita 16:

Aku tak habis pikir bagaimana kerja polisi di kota tempat tinggalku.akhir2 ini banyak kejadian pembunuhan dan pembunuhnya belum tertangkap.tempo hari ada seorang wanita yang dibunuh di dekat pabrik tekstil di pinggir kota.dia ditusuk dengan sebuah pisau pembelah es.pisau itupun membuat orang awam pun bergidik...pisau itu terdapat gantungan tengkorak manusia...hal itu membuat ibuku takut untuk keluar rumah,tapi aku mengatakan bahwa tidak akan apa2 bila berhati hati..tapi ibuku tetap khawatir karena dia yakin polisi tidak mampu berbuat apa2...
duh bagaimana polisi ini...kata ibuku barang bukti alat pembunuhnya pun belum ketemu..

Cerita 17:

Istriku telah meninggal pada bulan april kemarin...aku sangat mencintainya...kemudian malam itu aku mencoba bernostalgia dengan membuka lemari baju istriku...banyak baju yang indah yang sering dikenakannya semasa dia hidup...tiba2 kutemukan buku diary miliknya..kubaca hingga halaman terakhir...dan beginilah isinya..
02/14:hidupku baru saja dimulai bersamamu
02/28:aku hanya diciptakan untukmu
03/20:kematian tak akan sanggup memisahkan kita
03/25:aku tak akan pernah melepasmu
04/10:aku tak punya banyak waktu lagi
05/05:apakah kamu mengerti?....
Aku pun membacanya berulang ulang,tapi aku tetap tak tahu apa maksud dari istriku...

Cerita 18:
Aku bersama istri dan kedua anakku ingin pergi pulang ke kampung halamanku di desa terpencil di kaki sebuah gunung,di tengah jalan anak2ku kelaparan sehingga kamipun sepakat turun untuk makan di restoran di sepanjang jalan...tiba di sebuah restoran,kamipun meminta sopir berhenti...
selagi kami makan ada berita di tv restoran tentang kecelakaan bus yang terkena batuan longsor dari gunung...kecelakaan itu ternyata bus yang kami tumpangi tadi dan terjadi tak jauh dari lokasi kami...
dengan santai istriku bilang...seharusnya kita tidak turun dari bus itu tadi...
akupun terkejut dan bilang...apa maksudmu?apa kau ingin mati?...
tapi sejenak aku berpikir dan kemudian berkata...ya ternyata kau benar..kita tidak seharusnya turun dari bus itu..

Cerita 19:

Ku bolak balik halaman koran lokal yang sedang kubaca..tak ada yang menarik..hanya berita politik basi dan pembunuhan berantai..Gak ada yang asik nih...
Lalu di halaman iklan kulihat ada toko baru yang menjual benda2 seni..ada diskon 30% untuk pembelian dalam minggu ini..boleh nih pikirku..
Kulangkahkan kaki ke toko tersebut..tokonya ternyata cukup kecil namun benda2 di dalamnya cukup lengkap..ada patung2 hewan dan benda2 lainnya..sepintas kulihat beberapa patung berbentuk kepala manusia di bagian paling atas rak etalase. Kuambil patung berbentuk burung hantu dan kubawa ke kasir. Aku tanya ke kasir "siapa yang membuat patung2 disini". Dia menjawab pemilik toko ini yang membuatnya. "Wah mirip sekali ya patung2 disini dengan aslinya, apa ya rahasianya". Kasir itu menjawabku sambil berbisik "Patung2 disini dibuat menggunakan cetakan dari benda aslinya,bukan pahatan". Ketika akan membayar kutanya kapan kira2 pemilik toko ini membuat patung yang baru lagi,dan kasir itu menjawab. "Sepertinya sebentar lagi dia mau membuat patung yang baru, dia baru saja menemukan cetakan yang pas untuk patung barunya lagi" sambil tersenyum kepadaku.

Cerita 20:

Aku telah kehilangan tiga orang isteri. Ketiganya tewas karena alkohol. Kau tahu? alkohol itu sungguh sangat-sangat berbahaya!!.
Isteri pertamaku adalah seorang pecandu alkohol, dia sangat gemar meminum wine. Setelah dua tahun pernikahan kami, dia menderita keracunan alkohol yang berujung pada kematiannya.
Aku menikah lagi dengan seorang wanita. Ternyata dia juga sangat menyukai wine, kematian isteri ke dua ku juga karena alkohol.
Untuk ketiga kalinya aku menikah dan untuk ketigakalinya pula aku kehilangan isteriku. Dia tewas dengan cara yang berbeda. Lehernya patah ketika dia jatuh dari tangga rumah kami. Kau tau? dia tidak sedang mabuk. Dia selalu menolak meminum wine.
Cerita 21:
Malam itu kami berempat sedang melakukan perjalanan dan kami tersesat di sebuah hutan, kami perhatikan hutan ini memang aneh, daritadi kami selalu melihat beberapa peti kayu berserakan dimana mana, hingga akhirnya kami bertemu seorang nenek tua dan mengajak kami untuk menginap di penginapan kecil miliknya. Keesokan harinya aku pergi ke sebuah pasar dekat situ untuk membeli perbekalan buat kami untuk melanjutkan perjalanan kembali. Saat hendak ingin membayar, aku mendengar masyarakat sekitar sedang membicarakan mayat mayat yang tidak dikenal dibuang disebuah hutan sekitar situ, aku pun bertanya apakah hutan itu adalah hutan yang kami lewati semalam. Dan benar, hutan itu hutan yang kami lewati semalam, pantas saja, kemarin banyak peti peti dan ternyata peti isi berisikan mayat. Salah seorang bapak berkata kalau pelakunya adalah seorang wanita tua yang dalam sehari itu selalu membunuh 3 orang dengan meracuninya makanan dan membuang mayatnya dihutan tadi. Malamnya sebelum kami makan malam, aku izin untuk keluar sebentar ke pasar tadi, aku menyuruh teman temanku untuk makan malam duluan. Dipasar aku membeli sesuatu yang aku lupa untuk membelinya tadi pagi. Saat aku kembali aku melihat teman temanku sudah tertidur lelap di ruang makan. "Dasar, habis makan malah ketiduran, kekenyangan kali ya" fikirku. Aku pn langsung menuju ruang tamu dan alangkah kagetnya aku, aku melihat 3 buah peti yang sepertinya pernah aku lihat di hutan kemarin.

Cerita 22:

Seorang gadis kecil sekarat karena penyakit yg di deritanya. Ibunya diberitahu dokter umur putrinya tak lagi panjang. Suatu hari seorang pekerja sosial mendengar cerita ini, dan bertanya kepada ibunya "Apa yang bisa kami bantu untuk putri anda?", "Aku cuma berharap putriku bahagia menjelang kematiannya" kata sang ibu. "Mungkin kami bisa membantu, biasanya anak yang sakit bisa kembali ceria jika bisa bertemu selebriti idola nya", "Ya aku percaya itu bisa membantu" kata si ibu, "Siapa penyanyi favorit putri anda?", tanpa ragu si ibu menjawab "Justin Bieber!".
Sang anak begitu girang kedatangan Justin Bieber, Justin bertanya kepadanya "Apa yang sangat kau inginkan saat ini? katakan padaku, aku akan mengabulkan semua permintaanmu", sambil menangis sang gadis kecil menjawab "Yang aku inginkan hanya terbebas dari sakitku, punya banyak teman baru, dan bisa bermain lagi". "Aku janji akan mengabulkan semuanya" jawab Justin.
Beberapa menit kemudian, sang gadis kecil terbebas dari sakitnya, dan setelah itu dia tidak pernah sakit lagi. Dia di kembalikan kepada ibunya, tidak lagi terkurung di kamarnya, punya banyak teman baru, dan bermain dengan orang-orang sepanjang waktu.
Sementara Justin Bieber dimasukkan ke dalam penjara.

Cerita 23:

Namaku Greham, aku adalah orang yang biasa saja. Aku memiliki hobi bermusik tertutama bermain piano. Selama aku hidup, aku mengidolakan seorang pianis ternama di negeri ini, dia bernama W Noven Deeth Gubavil. Entahlah aku sendiri tak mengerti apa kepanjangan dari huruf W di depan namanya itu, tapi aku rasa itu nama panggung yang ia gunakan semenjak konser pertamanya sukses beberapa tahun silam.

Hari ini Gubavil akan mengadakan konser terakhir dalam rangkaian tur keliling dunianya, Ya kota ku menjadi destinasi terakhir konsernya. Tentu aku tak ingin melewatkan kesempatan ini, aku ingin melihat idolaku. Malamnya aku bersiap-siap untuk berangkat ke konsernya. Sesaat setelah keluar rumah aku melihat malam begitu cerah dan bulan purnama bersinar terang. "Hari ini akan menjadi kenangan yang paling indah dalam hidupku" gumamku.

Akhirnya aku tiba di gedung pertunjukkannya. Gedung itu terlihat tua karena memang di bangun pada zaman pertengahan. Dari 1000 kursi yang disediakan hanya 1 kursi yang tak terisi. Tak lama konser pun dimulai, Gubavil memainkan piano nya dengan sangat indah. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 23.57 tiga menit lagi adalah penutupan rangkaian konser, sebagai puncaknya Gubavil akan memainkan salah satu lagu dari komposer kenamaan dunia. Tepat pukul 00.00 dia mulai memainkan lagu itu dengan piano dan di iringi oleh biola. Sejenak aku melihat penampakan bulan purnama yang bercahaya terang di jendela yang berada di langit-langit gedung pertunjukkan. "Ahh, lagu ini memang luar biasa ketika dimainkan dengan piano dalam keadaan malam ini. Ini adalah lagu yang indah untuk mengakhiri ini semua, ya yang terakhir".

Cerita 24:

Malam ini adalah malam minggu. Malam yang indah untuk pergi ke luar bersama pasangan entah itu pergi nonton di bioskop, jajan di warung bakso, atau hanya sekedar window shopping dan nongkrong di taman.
Tapi malam minggu kali ini lain daripada malam minggu yang lain. Bagiku malam minggu kali ini benar-benar suram. Bagaimana tidak hujan mengguyur tempat tinggalku sejak sore tadi. Memang sih hujan kali ini tidak mengikut sertakan sang petir tapi percayalah ini bukan waktu yang tepat untuk keluar.
Angin di luar sebenarnya juga tidak terlalu kencang hanya saja hawa dingin yang dibawanya sangat menusuk kulit. Beruntung aku berada disini, di dalam rumah yang begitu nyaman. Sebuah rumah yang baru kubeli 2 bulan lalu. Aku membelinya karena tuntutan pekerjaan, harganya begitu murah untuk seukuran rumah seperti ini. Aku tak tahu kenapa itu bisa terjadi, desas-desus rumah ini dijual murah karena angker tapi sepertinya itu hanya omong kosong. Pasalnya selama aku disini aku tidak merasakan ada yang aneh.
Saat ini aku berada di dalam kamar. Tepatnya di atas tempat tidur empuk dengan sebuah bantal dan guling dengan warna sama, pink. Hehehe aku lelaki tulen tapi harus aku akui warna tersebut nyaman untuk tidur. Aku sedang bersms ria dengan pacarku, yah buat tombo kangen karena tidak jadi malming bersama. Sedang asiknya aku smsan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Aku heran siapa yang datang saat hujan seperti ini. HP kuletakan di atas bantal dan akupun pergi menuju pintu.
Aku membuka pintu dan begitu terkejutnya aku setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa di luar. Kutebar pandanganku untuk mencari tahu siapa yang mengetuk tadi. Tidak ada, benar-benar tidak ada orang bahkan suarapun tak ada yang ada hanya suara hujan yang tak kunjung henti ini.
Aku kembali masuk ke dalam setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa diluar. Aku pergi sebentar ke dapur untuk minum, hingga akhirnya aku menyadari sesuatu yang aneh. Udara di dalam mendadak dingin tapi aku tetap positif thingking barang kali ini terjadi karena aku baru dari luar.
Aku masuk kembali ke dalam kamar, sial udara di kamar justru semakin dingin. Akupun mengambil selimut dan melanjutkan sms. Sial lagi bagiku karena pesanku tidak bisa terkirim, sinyalnya mendadak hilang padahal tadi sinyalnya masih ada meskipun turun hujan. Aku jadi merinding, ketukan pintu, hawa dingin, sinyal hilang. Tidak tahan langsung saja kupejamkan mataku untuk tidur. Mungkin memang malam ini aku ditakdirkan untuk beristirahat lebih awal. Sebuah selimut, guling putih yang empuk, serta hawa yang dingin membuatku cepat terlelap. Good bye malming suram

Cerita 25:

Aku bekerja sebagai programmer di perusahaan Multimedia, karena jarak antara rumah dan kantorku sangat jauh jadi aku harus berangkat ke kantor setiap pukul 4 pagi dan kembali ke rumah pukul 10 malam. Rumahku berlantai 3 dan saat ini hanya aku dan anaku yang menempati di lantai teratas, Ketika aq pulang dan lekas mandi anaku berteriak memanggilku, setelah kudatangi ternyata anaku kaget karena ada monster di jendela, saat kubuka jendelanya ternyata itu adalah hanya dahan pohon, akupun menenangkan anaku lalu ke kamar tidurku, menutup semua jendela dan tidur. Tetapi baru saja sepuluh menit terlelap kembali aq terbangun karena anaku memanggil kembali bahwa ada moster di jendela, akupun membuka jendela dan memang hanya ada dahan pohon disana, mungkin ini yang dilihat anaku sebagai monster, pikirku, dan aku langsung memasang gorden yang tidak bisa dibuka agar anaku tidak melihat ranting itu lagi. Akupun kembali ke kamarku dan kulihat ternyata memang dahan pohonnya sudah mencapai jendela, besok akan kutelepon tukang kayu untuk menebangnya, ucapku dalam hati. Esoknya aq hubungi penebang kayu temanku untuk menebang pohon di rumahku, dua jam kemudian temanku meneleponku bahwa semua pohon besar yang hanya berjarak 50 meter di belakang rumahku sudah ditebang, akhirnya nanti malam aku bisa beristirahat dengan tenang, ucapku.

cr:http://yourdayandtechno.blogspot.com/2013/08/kumpulan-cerita-yang-janggal.html
jawaban bisa di liat di komentar : http://yourdayandtechno.blogspot.com/2013/08/kumpulan-cerita-yang-janggal.html

Aku yang ke berapa?

Blog Archive