Add caption |
Ceritanya tentang Mew, anak laki2 yang berperangai halus namun keras kepala, tinggal dengan neneknya. Ia bertetangga dengan Tong, yang lebih maskulin, yang tinggal dengan keluarga Kristiani yang taat. Mereka berteman karena Tong pernah nolong Mew waktu Mew ditindas temen2nya. Karena tetanggaan dan satu sekolah, ya di rumah ketemu, di sekolah juga bareng. Bahkan Tong sering diajak main piano di rumahnya Mew.
Menjelang natal, Tong sama keluarganya pergi liburan. Pulangnya, kakak perempuan Tong, Tang, ditinggal di tempat liburan karena mau hiking sama temen2nya. Ternyata, si Tang dinyatakan hilang setelah hiking. Keluarga Tong depresi dan memutuskan untuk pindah rumah. Awww.
Enam tahun kemudian, mereka ketemu lagi di Siam Square sebagai anak SMA. Si Mew tergabung dalam band 'August' sebagai vokalisnya, sedangkan Tong cuma anak cowok yang masih ganteng dan maskulin seperti sebelumnya. Mereka jadi dekat lagi, ngelanjutin persahabatan waktu kecil dulu.
Keluarga Tong masih depresi karena kehilangan anak perempuan mereka, Tang. Surprisingly, manajer band 'August' namanya June, itu mirip banget sama Tang. Akhirnya June dipekerjakan ibunya Tong untuk nemenin Bapaknya Tong yang alkoholik, depresi, dan kena gangguan jiwa ringan.
Cerita berlanjut. Mew ternyata beneran naksir sama Tong. Ia menciptakan lagu2 romantis lalu menyanyikannya di suatu pesta kecil. Mereka berduaan setelah nyanyi dan Mew menanyakan perasaan Tong tentang lagu yg dibawanya. Ibu Tong melihat hubungan mereka, besoknya ia ngelabrak Mew dan bilang jangan macam-macam sama anaknya. Mew cuma bilang dengan sedih namun tenang, "Kami hanya berteman."
Setelah itu Mew gak mau dihubungi lagi sama Tong, gak mau ngeband lagi, gak mau berhubungan lagi sama temen2nya. Tong stres dan menyadari bahwa dia memang gak suka perempuan. Sementara itu, penyakit ayah Tong makin parah, dan misteri apakah 'June' sebenarnya adalah 'Tang' masih belum terungkap.
Natal hampir tiba. Setelah beberapa kemelut keluarga, Tong dan Ibu Tong memutuskan tetap memasang pohon natal. Saat menghias, Tong bingung mau memasang boneka perempuan atau laki-laki di pohon. Ibu Tong tersenyum dan bilang, "pilihlah sesukamu." Tong memasang boneka laki-laki, menyiratkan dia sudah tahu orientasi seksualnya.
Di malam natal, Mew gabung lagi di bandnya dan tampil di Siam Square. Di situ ia membawakan lagu baru yang dipersembahkan untuk Tong. Setelah tampil, Mew menanyakan lagi pada Tong apa yang ia rasakan sekarang.
Kira-kira Tong bilang apa ya? Dia sudah dapat restu ibunya yang membebaskan ia memilih. How sweet this ending scene would be? :))
Adegan terakhir waktu Mew menatap boneka santa yang Tong kasih waktu mereka kecil itu priceless...bikin kita semua tertegun beberapa saat. :)